
1. Apakah pernikahan antara manusia dengan jin dapat dilakukan didunia manusia?
Bisa
Perkawinan campur antara jin dan manusia dapat menghasilkan dua macam keturunan. Apabila ayahnya manusia dan ibunya dari golongan Jin, maka anaknya disebut al-khissu. Jika ayahnya dari bangsa jin dan ibunya dari manusia, keturunannya di sebut al-amlug. Kata Abu Manshur Al-Tsa'labi.
Dalam dunia mereka ada juga, proses lamaran, comblang, resepsi dan perceraian.
Dalam kisah Ratu Balqis, ayah ratu balqis adalah seorang raja dan dari golongan manusia. Beliau menikah dengan wanita bernama Raihanah binti al Sakan dari bangsa Jin. Lahirlah putri bernama Bilqimah, setelah jadi ratu ia kemudian dijuluki dengan nama Ratu Balqis.
2.Apakah ada efek sampingnya terhadap karier kita?
Ada
3.Apakah berhubungan badan layaknya suami istri dengan jin wanita muslim halal/haram?
Sebagian besar ulama banyak yg mengatakan jangan....
dan sebagian bilang makruh...
Hikmah adanya bangsa Jin:
1. Agar Manusia mau belajar instropeksi diri. Godaan, gangguan dan tipuan dari para syetan tentu akan membawa dampak bagi manusia. Ada dampak positif dan tentu ada dampak negatif.Dampak positifnya, agar tak terlena bujukan oleh bujukan syetan paling tidak manusia jadi semakin berhati’’ dalam berpikir dan bertindak. Dampak negatifnya: Manusia akan mudah terbujuk oleh rayuan syetan tersebut dan ikut dalam permainan/jebakan syetan.
2. Agar Manusia tidak menjadi sombong. Bukan hanya manusia yang diberi beban kehidupan di dunia ini dan diminta pertanggung jawabannya. Tetapi juga bangsa Jin.
3. Agar manusia pantang putus asa. Godaan syetan yg lahir dari keinginan mereka untuk menggaet manusia sebagai kawan di neraka, akan menjadi tantangan bagi manusia untuk mengasah kepekaan ruhaninya.
4. Agar manusia selalu belajar menjalankan perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya. Dengan hadirnya setan penggoda, maka manusia mau tak mau harus berpegang teguh pada kunci’’ kehidupan yg Allah telah beri, agar manusia selalu selamat.
5. Agar manusia belajar lebih khusyuk dalam beribadah kepada Allah. Syetan selalu memunculkan rasa was’’ dan bisikan’’ halus yang ditujukan untuk mengganggu kosentrasi manusia dalam beribadah dan membujuk manusia agar melebih’’kan atau mengurangi ibadahnya.
6. Agar manusia selalu belajar mencermati lingkungan dan setiap kejadian yg ada di sekitarnya. Dengan menyadari terhadap kegigihan iblis dan para pengikutnya dalam menyeret manusia kepada kemusyrikan, diharapkan manusia akan lebih memperhatikan gejala’’ atau kejadian aneh yg muncul di sekitarnya. Sebab, gejala atau kejadian aneh yang muncul disekitar manusia boleh jadi merupakan bagian syetan dalam memperdaya umat manusia.
7. Agar manusia selalu belajar Ingat kepada Allah. Selalu meminta perlindungan kepada Allah SWT.
8. Agar manusia selalu ingat untuk mohon ampun kepada Allah. Kasih sayang Allah yang begitu besar kepada Manusia, menyebabkan penyesalan dan istighfar manusia itu menjadi ‘Garansi keselamatan’ bagi manusia di dunia ini. Terutama setelah bertobat lantaran telah tergoda oleh bujuk-rayu setan dan hawa nafsunya sendiri.
9. Agar manusia punya kesempatan yang luas untuk belajar bersyukur kepada Allah.Segala sesuatu ang diciptakan Allah di muka bumi tidak ada yang sia-sia. Semuanya pasti sudah memiliki takdir atau ukurannya masing-masing. Kehadiran setan dan para pengikutnya itu, sesungguhnya justru dapat membuat manusia makhluk ‘terpilih’. Godaannya justru membuat manusia bisa makin ingin berjuang dan belajar untuk lebih dekat dengan Allah. Tipu muslihatnya membuat manusia terpacu untuk mengasah kepekaan dan mengendalikan hawa nafsunya.
10. Agar manusia selalu belajar untuk bertakwa kepada Allah. Penciptaan bangsa Jin dan setan kerap memunculkan mitos di tengah masyarakat. Karena itu berbagai kepercayaan dan keyakinan tentang kekuatan dunia ghaib hadir dan berkembang dengan maraknya. Pengalaman” mistik, terkadang menjadi acuan bagi manusia untuk menjalani hidupnya. Bisa ke arah spiritual, supranatural atau kedua-duanya beriringan. Pada saat itu, kepada siapa hati kita terpaut dan kepada siapa kita pantas untuk takut? Semuanya tergantung pada seberapa jauh kita mengenal dunia ghaib sendiri. Orang yang sering bersentuhan dengan dunia ghaib belum tentu bisa mengenal dengan baik tentang dunia ghaib sebenarnya. Sebab, mereka yang diberi pengetahuan tentang dunia ghaib itu hanyalah mutlak atas ijin Allah. Adapun orang yang betul-betul mengerti akan dunia ghaib, Insya Allah hal itu justru akan menjadi pemicu baginya, untuk senantiasa meningkatkan ketakwaannya Kepada Allah SWT.
Asy-Syaikh Ibnu Jibriin rahimahullah memberikan nasihat :
إن بعض الجن يتصور للإنسي في صورة امرأة ثم يجامعها الإنسي، وكذا يتصور الجني بصورة رجل ويجامع المرأة من الإنس تجامع الرجل للمرأة وعلاج ذلك التحفظ منهم ذكوراً وإناثاً بالأدعية والأوراد المأثورة وقراءة الآيات التي تشتمل على الحفظ والحراسة منهم بإذن الله
”Sebagian jin (perempuan) menjelma di hdapan manusia menjadi seorang wanita, kemudian jin itu digauli oleh manusia. Demikian juga, ada jin yang menjelma menjadi seorang laki-laki yang kemudian menggauli wanita, seperti halnya seorang laki-laki menggauli istrinya. Obat dari hal itu adalah menjaga diri dari mereka – baik laki-laki maupun perempuan – dengan doa-doa dan wirid-wirid yang ma’tsur, serta membaca ayat-ayat (Al-Qur’an) yang mengandung penjagaan dan perlindungan dari mereka, dengan ijin Allah” [Al-Fataawaa Adz-Dzahabiyyah, hal. 196].
Syaikhul-Islaam Ibnu Taimiyyah rahimahullah berkata :
وقد يتناكح الإنس والجن ويولد بينهما ولد، وهذا كثير معروف، وقد ذكر العلماء ذلك وتكلموا عليه
“Sungguh telah terjadi pernikahan antara manusia dengan jin yang kemudian menghasilkan anak dari keduanya. Hal ini telah banyak terjadi lagi ma’ruuf. Para ulama telah menyebutkannya dan memperbincangkan fenomena itu” [Majmuu’ Al-Fataawaa, 19/39].
Asy-Syibliy rahimahullah dalam kitabnya yang berjudul Ahkaamul-Marjaan fii Ahkaamil-Jaann (hal. 67) berkata : Dan telah berkata Ahmad bin Sulaimaan An-Najjaad[1] dalam kitab Amaaliy-nya :
حدثنا علي بن الحسن بن سليمان أبو الشعثاء الحضرمي أحد شيوخ مسلم حدثنا أبو معاوية قال سمعت الأعمش يقول: تزوج إلينا جني، فقلت له: ما أحب الطعام إليكم؟ قال: الأرز... القصة.
Telah menceritakan kepada kami ‘Aliy bin Al-Hasan bin Sulaimaan Abusy-Sya’tsaa’ Al-Hadlramiy[2] – salah seorang guru dari (Al-Imam) Muslim – : Telah menceritakan kepada kami Abu Mu’aawiyyah[3], ia berkata : Aku mendengar Al-A’masy berkata : Seorang jin telah menikah dengan kami (manusia). Lalu aku katakan padanya (jin) : “Makanan apa yang paling kalian sukai ?”. Ia berkata : “Beras/nasi......dst.” [hasan].[4]

Tidak ada komentar:
Posting Komentar